BEGINILAH CARA MENGATASI ANAK YANG KECANDUAN GADGET MENURUT PAKAR.

Banyak orang mengatakan bahwa sekarang dia telah memasuki generasi milenial. Setiap generasi yang ingin menjadi instan. Jelas sangat ramah dengan gadget. Meski itu musuh bagi orang tua.

Bagaimana Tidak, tidak jarang anak-anak kecanduan gadget, terutama jika orang tua sibuk di luar rumah. Namun, orang tua yang tetap memperhatikan anak-anak mereka harus bekerja keras dan melakukan yang terbaik untuk melawan virus ini.

Ketergantungan anak-anak pada gadget berarti bahwa anak-anak juga memiliki tautan berlebihan dengan media sosial.

Ana Homayoun, M.A., P.P.S., seorang pakar media sosial yang bekerja dengan Instagram, menyarankan para orang tua untuk menjelaskan tiga elemen dasar penggunaan media sosial.

Tiga aspek ini adalah sosialisasi yang sehat, kontrol diri yang efektif, dan keamanan keseluruhan. Sosialisasi yang sehat berarti bahwa anak-anak berinteraksi secara positif dengan teman-teman mereka di dunia maya.

Selain itu, anak-anak juga harus bisa mengendalikan diri agar tidak terlibat dalam debat, menulis komentar kebencian, atau menghina orang lain. Terakhir, Anda harus memastikan bahwa akun media sosial telah dikonfigurasi dengan mode keamanan ketat melalui pengaturan pribadi yang memungkinkan penyaringan kata kunci.

Orang tua juga harus mengajar anak-anak untuk mengendalikan pelecehan dengan menekan komentar kebencian, menunjukkan perilaku negatif, dan memblokir seseorang yang dianggap mengganggu.

Menurut Lori Malahy, yang memimpin penelitian di Instagram, masalahnya adalah kebanyakan orang tidak tahu bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menjaga kerahasiaan di Instagram. Karena itu Malahy menyarankan orang tua untuk memastikan bahwa akun Instagram putra dan putri mereka menggunakan pengaturan pribadi.

Mengubah pengaturan akun secara pribadi berarti hanya pelanggan tepercaya yang dapat melihat unduhan, komentar, dan konten yang dibagikan. Sangat penting untuk melindungi informasi pribadi anak-anak dari orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengurangi potensi bahaya dari media sosial untuk anak-anak.

Share this post